Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Monday, June 8, 2015

Move On, Yuk!

Hmmm, postingannya tentang ini lagi. Tak tahu mengapa, hal mengenai cinta nggak akan habis untuk dibahas. Makin mau lagi, mau lagi. Kali ini mau bahas tentang move on, nih. Hayoooo siapa yang lagi suka sama seseorang? Pernah nggak sih, suka sama seseorang (lawan jenis ya, na'udzubillah kalo sesama jenis, hiy ngeri) sampai lupa makan (puasa kali ah :D ). Pokoknya sampai sukaaaa banget terus mikir, mungkin dia-lah cinta sejati yang selama ini ditunggu-tunggu. Pernah nggak sih, jatuh cinta sama lawan jenis sampai cemburu giliran dia dekat sama orang lain (nganggep saingan gitu) ? Atau pernah pula merasa cintanya bertepuk dua tangan? Eh sebelah tangan? (lagian sebelah tangan gimana nepuknya? susah ya?) Namun, harapan yang tidak sesuai kenyataan tersebut, membuat frustasi tiada terkira, seakan dunia telah berakhir (lebay dikit). 

Patah hati pasti yang dirasakan. Ya, kan? Berdasarkan cerita dari teman-teman saya yang merasakan patah hati (biasanya dari kalangan cewek nih). Entah itu nangis semalam suntuk, hari-hari diselimuti pikiran kosong dan hidup terasing menahan rasa sakit dalam hati karena harapan yang telah dinantikan, tak sesuai dengan kenyataan.

www.desyhause.blogspot.com
doc. pribadi (Hallstatt, Austria)

Hati terutama milik wanita, sangat lembut dan sensitif. Terluka sedikit, menyembuhkannya perlu waktu yang cukup lama. Jika hati yang keras, mungkin bisa dikatakan patah hati. Jika sudah menempuh perjalanan yang berliku, maka bisa disebut patah hati. Namun, jika berjalan lurus, maka tidak dianjurkan untuk merasakan yang namanya patah hati. 


Sebagai contoh, ada seorang laki-laki ingin melamar wanita untuk menikah, namun ditolak. Hal ini tidak perlu merasakan yang namanya patah hati. Lho, kenapa? Yang dijalankan laki-laki tersebut merupakan ibadah, memiliki niat yang suci dalam hati, dan mempunyai keinginan menyempurnakan agamanya serta menjaga diri dari hal-hal yang tidak diridhaiNya. Jika kita berniat untuk melakukan suatu kebaikan, maka Allah akan mencatatnya sebagai suatu amalan dan mendapatkan pahala. Apalagi kalau telah menjalankannya, terlepas dari bagaimana hasilnya nanti.

Jika semua yang dilandasi atas cinta karena Allah, niat melakukan sesuatu hanya untuk Allah demi mendapatkan ridhoNya serta menjalankan sunnah Rasulullah, maka tak ada alasan lagi bagi diri ini untuk merasakan patah hati. So, yang masih nggak jelas suka sama lawan jenis tapi nggak tahu ujungnya gimana, itu cuma akal-akalan setan aja untuk ngejerumusin kita. Kalau memang sudah waktunya, maka Allah akan tunjukkan kok siapa yang terbaik untuk diri kita. 

Sekarang saatnya... MOVE ON!
Capek juga kan, mikirin seseorang yang belum ada hubungan resminya sampai bahkan kebawa mimpi. Nah, daripada harus lelah tiada tara, mending mikirin masa depan diri kita. Masa depan adalah pencapaian yang harus kita lewati nantinya. Masa lalu hanyalah pelajaran bagi diri untuk bisa bangkit di masa yang akan datang. Masa depan bisa dibuat rute jalannya oleh diri kita sendiri tentunya. Saat masa sekarang sedang berjalan, buatlah sedikit demi sedikit jalur masa depan itu. Ingin ke arah yang baik ataukah ke jalan yang buruk, simple.

Bersyukur bahwa Allah masih cinta dengan diri kita. Buktinya Allah mengingatkan diri akan hal yang belum tentu baik bagi diri kita. Mungkin saja Allah telah memilihkan yang lebih baik lagi untuk diri kita. Jadi berprasangka baiklah terhadap Allah. Memiliki rasa cinta itu fitrah. Namun cinta yang bagaimana yang benar-benar akan merasa fitrah? Berdoa saja jika memang nantinya dia memang ditakdirkan untuk hidup kita, maka Allah akan tunjukkan jalanNya. Mencintai dalam diam layaknya kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fathimah yang sama-sama mengikhlaskan cinta kepada Allah. Maka Allah pun mempersatukan mereka dalam ikatan janji yang suci. Masya Allah. 

Fokus pada hal lain yang lebih bermanfaat. Seperti hal masa depan tadi, maka jangan buang-buang waktu hanya memikirkan hal yang tak pasti. Belajarlah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bukankah lelaki yang baik untuk perempuan yang baik dan lelaki yang buruk untuk perempuan yang buruk? Jodoh kita adalah cerminan diri kita. Jika belum siap menikah, masih merasa umur belum matang, atau belum mapan, maka persiapkanlah diri. Siap menikah, siap menyongsong masa depan. Ingat, hal yang baik, jangan ditunda-tunda. Jika sudah siap, maka segerakanlah. 

Now, are you ready to move on?
Masih suka sama orang yang nggak jelas hubungannya sama diri kita? Mikirin dia tanpa henti yang belum tentu mau nikahin kita? Mending mikirin masa depan sambil berdoa, mungkin aja Allah memberikan kesempatan untuk diri kita berjodoh sama dia. Dia yang ada di setiap doa-doa kita. Dia yang hadir di setiap sujud malam kita. Allah tahu yang terbaik bagi hambaNya. Janji Allah itu tak datang segera namun kehadirannya pasti. So, let's waiting for the nice moment. Amiinnn


#NulisRandom2015
#Day8




No comments:

Post a Comment