Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Saturday, May 31, 2014

Au-pair in Austria

sumber foto : www.calypsoverlag.de
Sebelumnya tak akan pernah menyangka bahwa pada akhirnya saya harus melalui perjalanan yang baru setahun ke depan. Setelah berhasil melalui halang rintang kehidupan baru di negara yang awalnya pun saya tak pernah menyangka. Jerman, telah mengukir sejarah dalam hidup saya. Setahun sudah saya menjalani aktivitas sehari-hari di negara tersebut. Alhamdulillah saya sangat bersyukur diberi kesempatan berharga itu. Rencana tahun lalu berubah setelah menjalani rutinitas di Jerman. Dalam pikiran dan hati masih belum seimbang. Kangen Indonesia? Pasti. Kangen Jakarta? Tentu, walaupun lihat berita banyak sekali yang mengeluh bertambah parahnya kemacetan disana. Kangen rumah? Banget. Semuanya terutama keluarga sangat saya rindukan. Tapi saat detik-detik terakhir akan meninggalkan Jerman, ada keinginan lain untuk tetap berada di Eropa. Alhasil, setelah meminta restu Mama dan tentunya Allah, saya mendapat jawaban. Alhamdulillah masih diberi kesempatan menginjak tanah Eropa tahun ini. Jadi rasa rindu terhadap tanah airku Indonesia harus dibendung sejenak.

Saya pun akhirnya menggunakan jasa agen tak berbayar yang sangat terkenal bagi para aupair yang telah berpengalaman dengan situs ini atau pun yang masih berjuang mendapatkan host family. Yap, situs aupair world (www.aupairworld.net). Saya mendaftarkan diri kembali untuk mendapatkan host family di negara lain tentunya selain Jerman. Karena maksimum di suatu negara yang menerima program aupair yaitu hanya satu tahun. Saya berniat memperbaiki bahasa Jerman saya yang sangat-sangat buruk. Lho kok bisa? Kan sudah setahun di Jerman? Sayangnya waktu setahun di Jerman saya tidak memanfaatkan untuk belajar dengan baik bahasa Jerman. Sehari-hari menggunakan bahasa Inggris. Saya pun mendaftarkan data diri ke situs tersebut dan memilih negara Austria untuk tujuan homestay berikutnya. Dengan penuh keberanian, saya mencoba berkenalan dengan beberapa host family. Alhamdulillah ada satu yang ngerasa paling klop. Lalu kami pun bertukar kontak dan perlu di garis bawahi bahwa jika kita pernah aupair di Jerman apalagi kita masih stay di Jerman saat mencari host family baru di negara lain, maka lebih mudah untuk bertukar informasi. Mereka sang host family yang baru bisa langsung mengontak host family kita sebelumnya untuk bertanya tentang kepribadian kita selama di rumah.

Sedikit berbagi,  berikut berkas-berkas yang diperlukan sebagai pengajuan visa aupair di negara Austria. Memang agak berbeda dengan apply visa dari Indonesia (yang katanya berbagai sumber dari Indonesia itu lebih ribet lagi urus dokumennya).
Sumber foto: inventures.eu
negara Jerman, Austria 'sedikit' lebih tegas dan banyak persyaratan dokumen lain. Oh ya, ini persyaratan pengajuan visa langsung dari Jerman ke Austria ya, saya kurang paham jika teman-teman mengajukan permohonan visa ke kedutaan Austria di Indonesia. Dokumen yang diperlukan adalah :
  1. Polizeiliches Führungszeugnis, ini surat kelakuan baik dari polisi daerah setempat (kebetulan saya dari Jerman, jadi minta di kepolisian kota saya tinggal di Jerman). Biaya surat kelakuan baik dari kepolisian ini 13 Euro.
  2. Geburtsurkunde (certificate of birth), ini akta kelahiran yang harus diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Alhamdulillah saya dibantu calon host family saya waktu itu dalam hal ini. Tapi di Jerman ada jasa penerjemah dokumen dari bahasa Indonesia atau Inggris ke bahasa Jerman. Dan sang penerjemah asli orang Jerman yang mahir bahasa Indonesia lho. Biaya terjemahan ke sang penerjemah ini sekitar 40 Euro.  
  3. Foto diri kita yang ukurannya sesuai untuk pengajuan visa Austria. Saya datang ke foto studio dan langsung bilang mau foto untuk visa Austria. Maka petugas di studio pun sudah paham dengan ukuran foto visanya. 
  4. Paspor, ini harus bangetlah ya, dan setidaknya paspor kita masih berlaku.
  5. Visa schengen, ini visa selama tinggal di Jerman, kudu di bawa saat pengajuan visa.
  6. Au-pair Vertrag, surat kontrak au-pair. Ini calon host family langsung kirim, biasanya kita disuruh tanda tangan.
  7. Sertifikat bahasa Jerman minimal tingkat A1
  8. Krankenversicherung atau surat asuransi yang ini diurus oleh pihak calon host family ya.
  9. Surat pendaftaran diri ke AMS (Arbeitsmarktservice) yang nantinya surat ini di bawa saat pengajuan visa sebagai tanda bahwa kita terdaftar sebagai pekerja di Austria.  
  10. Uang sebesar 100 Euro untuk biaya visa.
Dokumen yang diperlukan kurang lebih seperti itu saat pengajuan visa di Austria. Proses visa sekitar dua minggu dan langsung visa Austria saya sudah selesai. Hanya saja saat itu saya hanya punya waktu sehari untuk izin pergi ke Austria dan untuk pengajuan visa saja (izin ini dari host family yang lama karena kontrak dengan host family lama belum berakhir). Maka visa Austria saya ambil ketika saya sekalian pindah ke rumah host family baru. Dan kebetulan dua hari terakhir kontrak saya sebagai aupair di keluarga lama, mereka mengizinkan saya untuk pindah ke rumah host family yang baru. Maka di tanggal terakhir masa visa saya di Jerman, saya sudah berada di Austria dan langsung mengambil visa saya yang baru. 




Mengapa saya memutuskan untuk kembali menjadi au-pair padahal banyak dari teman-teman saya yang menganjurkan saya ikutan program FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr) atau sebagai sukarelawan tahunan di berbagai lembaga sosial yang bisa kita pilih mau dimana. Tapi kok saya masih suka sebagai aupair ya, karena suka banget sama anak-anak. Walaupun bisa juga kalau mau FSJ pilih di bagian anak-anak. Dan itu tadi, bahasa Jerman saya masih kurang banget, terutama dalam percakapan. Kalau FSJ saya belum mampu cas cis cus dalam bahasa Jerman dengan baik, nah kalau aupair kan bisa ngobrol-ngobrol ringan dengan keluarga dan anak-anaknya, hehehe
hee hee

Mungkin itu singkatnya mengenai persyaratan pengajuan visa ke Austria, dengan catatan jika sebelumnya tinggal di Jerman ya. Jika ada yang belum jelas, bisa tinggalkan pesan di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat teman...happywave


Salam dari Gmunden, Austria.

12 comments:

  1. Hallo Desy.. Salam kenal. Aku Ria, sekarang juga sedang Au Pair, tapi masih di Jerman. Tepatnya di kota Ulm. Aku ada rencana pengen Au-Pair di Austria setelah kelar ini. Tapi masih bingung dengan beberapa syaratnya. Jadi pengen nanya ke kamu yang uda pernah ngalami langsung prosesnya .Ini tentang Birth certificate. Ada yang bilang akte kelahiran harus diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh penerjemah tersumpah dan harus dilegalisasi oleh Departemen Hukum dan Ham, Departemen Luar negeri di Indonesia, dan Kedutaan Austria di Indonesia. Nah, kalau kita sudah di Jerman, legalisasi oleh Departemen Hukum dan Ham, Departemen Luar negeri di Indonesia, dan Kedutaan Austria di Indonesia-nya bagaimana ya? Kamu dulu bagaimana? Terima kasih sebelumnya.. Mohon berkenan dijawab yaaa. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ria, baru cek di blog. Sudah terjawab di Fb ya? hehehe
      Semangat Ria :)

      Delete
  2. Hai kak, aku tertarik banget untuk menjadi Au-pair di Jerman. Walaupun sebenernya aku masih duduk di kelas 10 tapi pengen nanya-nanya nih hehe. Boleh minta alamat e-mail nya? Makasih sebelumnya:)

    ReplyDelete
  3. Hai kak, aku tertarik banget untuk menjadi Au-pair di Jerman. Walaupun sebenernya aku masih duduk di kelas 10 tapi pengen nanya-nanya nih hehe. Boleh minta alamat e-mail nya? Makasih sebelumnya:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hallo, salam kenal. :)
      boleh banget, emailnya : saranghaeyodesy@gmail.com

      Delete
  4. hallo Dessy, aku lagi cari-cari info tentang aupair ke Eropa/Jerman eh nemu blog kamu. mau nanya dong, kamu dulu waktu berangkat jadi aupair pake agen berbayar atau daftar aja dari situs aupair? please replay dan salam kenal ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo Novi! Salam kenal :)
      Dulu au pair ke Jerman pake agen sejuta umat www.aupairworld.net
      Trus karena nggak dapat sdh setahun cari host family-nya, jadi dapat rezeki lain, ditawarin tmn u gantiin di keluarga asuhnya. Karna dia kontrak au pairnya udh abis. Terima kasih sudah mampir ya, klo kurang puas dgn jwbnnya, bisa tny2 lagi...

      Delete
  5. halloo kak desy, salam kenal ;)
    ceritanya aku lagi kepo-kepo tentang aupair nih. kepengin banget join aupair juga, tapi masih awam banget gimana cara memulainya. gimana langkah awalnya ya kak? bisa di share mungkin atau kalo boleh nanya2 bisa minta alamat emailnya kak?
    terimakasih :)

    ReplyDelete
  6. Hai mbk dessy salam kenal
    Aku mw tny syarat visa au pair apa ja ya? Mbk minta almt email na ke yunisan71@gmail.com

    ReplyDelete
  7. oke banget nih infonya.. saya baru mau aupair djerman september 2017, dan udah kepikiran buat lanjut aupair di austria tahun berikutnya^^

    ReplyDelete
  8. Salam kenal ya,boleh tanya ,untuk akte lahir boleh gak yg bukan asli utk aupair ke austria, aku sekarang posisi dijerman pegang visa Sprachkurs apakah bisa pindah ke austria jd aupair klu visa ku sdh habis atau sblm habis,utk menerjemah akte lahir dimana ya,trus legalisir juga dimana?terimah kasih atas bantuannya ribka.

    ReplyDelete
  9. Dear Admin & Pembaca Blog,

    Perkenalkan nama saya M Husin Usman Bastari. Saya biasa membantu proses Terjemahan Tersumpah/Sworn Translator dengan penerjemah yang sudah terdaftar di Kementrian Hukum dan Ham dan Terdaftar di beberapa Embassy di Jakarta. Kami juga biasa membantu proses Legalisir di beberapa instansi seperti Legalisir Disdukcapil (untuk dokumen kependudukan), Legalisir DIKTI (Untuk dokumen pendidikan), Legalisir Notaris, Kemenkumham, Kemlu dan Legalisir / Apostille di beberapa Embassy di Jakarta dan juga bisa membantu pengurusan VISA.

    Free konsultasi/Tanya Jawab seputar terjemahan dan Legalisir Dokumen. Fast Respond bisa kontak saya di no wa +62 81314034242 dan email husinbst@gmail.com.

    Semoga postingan saya bisa membantu dan memberikan Solusi Untuk Anda yang akan mengurus dokumen untuk keperluan Scholarship/Study di Luar Negeri, Nikah dengan orang asing, Kerja di luar negeri, Syarat Administrasi Pengajuan Visa, dll.

    Terimakasih

    Salam
    M. Husin Usman Bastari

    ReplyDelete