Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Friday, June 12, 2015

C I N T A : Haruskah Mengubah Segalanya?

Lagi, lagi, dan lagi tentang CINTA. Bagaikan air yang terus mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, maka hal itu pula berlaku pada kata yang bernama CINTA. Tak akan habis untuk dibahas, selalu mengalir indah bahkan menyakitkan kisahnya. CINTA, yang jika dirasakan katanya sih, indah. Tapi jika ditinggalkan pahit serta menyedihkan. Hmmm...

Pernah dengar istilah cinta itu buta? Memang benar adanya cinta dapat mem'buta'kan segalanya. Bahkan cinta itu dapat mengubah diri seseorang. Dalam konteks cinta di sini, saya rasa sebagian besar akan menafsirkan cinta kepada lawan jenis. Di jaman sekarang ini, mayoritas dari seluruh dunia, anak muda ingin melakukan hal yang bernama pacaran. Tak tahu mulanya berawal dari siapa. Saat ini, jika tak pacaran, katanya sih, nggak gaul, nggak bakal bisa nikah, secara nggak ada waktu penjajakan sama si doi. 

Photo by www.anneahira.com
Masa sih?

Berawal dari kisah cinta sepasang laki-laki dan perempuan yang jatuh cinta, lalu mereka resmi menyatakan hubungan dekatnya bernama pacaran. Cinta, lagi. Dari rasa cinta itulah yang menjalin pacaran akan merayakan cintanya. Cinta yang dirasakan bahkan dapat mengubah diri dari kedua belah pihak. Terlepas dari baik atau buruknya perubahan diri itu, namun apakah kita lupa, bahwa hati yang merayakan cinta sepatutnya hanya akan berlabuh kepada dia kelak yang akan menemani masa depan kita menuju ridhaNya.


CINTA : Haruskah mengubah segalanya?

Sebelum cinta datang, penampilan tak dihiraukan, namun ketika cinta itu hadir, mencoba mengubah penampilan dan kekinian pun dijalani.
Sebelum cinta datang, waktu luang seakan hadir terlalu lama, namun ketika cinta itu hadir, waktu berjalan dengan sangat cepat.
Sebelum cinta datang, ada hal yang menjadi sulit dilakukan bahkan asing, namun ketika cinta itu hadir, hal yang sulit dilakukan seakan mudah saat ini untuk dijalankan.
Sebelum cinta datang, malas melanda dengan hebatnya, namun ketika cinta itu hadir, rajin pun diraih.
Sebelum cinta datang, jarak dekat terasa jauh, namun ketika cinta itu hadir, berjauhan pun 'kan dikejar.

CINTA, karenanya semua berubah, dari yang pahit menjadi manis, dari hal yang berdebu akan menjadi emas. Diam menjadi lebih terbuka bahkan ceria. Yang marah menjadi lembut, sakit pun akan sembuh. Wow, LOVE is so amazing, rite?

Lagi dan lagi, CINTA itu fitrah. Tetapi, alangkah lebih baik lagi jika cinta berbalut keimanan. Cinta dianugerahkan oleh Allah kepada hambanya. Apakah layak jika cinta hanya diberikan kepada orang dengan hubungan yang berjalan tak pasti? (red: pacaran). Lain halnya dengan cinta yang dibalut keimanan. Cinta terikrar jelas dalam satu ikatan pernikahan. Janji suci telah terucapkan oleh sang mempelai pria, selanjutnya wanita akan menjadi tanggung jawabnya. Cinta pun tak lagi sia-sia, Allah yang telah menjadi saksi dan saat merayakan cinta pun bernilai ibadah. Indah, bukan?

Lalu, bagaimana ketika cinta telah mengubah segalanya? Apalagi cinta itu semata-mata hanya dalam rangka penjajakan menuju gerbang pernikahan. Bahkan, mungkin hanya sebagai langkah percobaan yang pada akhirnya tak sampai ke pernikahan. Sungguh sia-sia di waktu yang cukup lama telah berpacaran, namun di tengah jalan harus merasakan sakitnya perpisahan. 

CINTA, haruskah mengubah segalanya?

To be continue...

#NulisRandom2015
#Day12

No comments:

Post a Comment