Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Thursday, April 16, 2015

Frühlingsfest : Festival Musim Semi di Jerman


Memasuki bulan April, sudah saatnya menanti kedatangan bunga-bunga cantik yang mulai tumbuh bermekaran. Yup, musim semi telah tiba! Hmmm... kalau di negara empat musim, musim semi itu musim yang ditunggu-tunggu. Maklum, setelah berdingin ria di musim dingin dengan salju yang lebat, jadi musim semi sangat dinantikan. Musim semi memang sedikit hangat karena matahari mulai sering muncul setelah sekian lama bersembunyi. Walaupun saat musim dingin matahari juga muncul kok, tapi nggak sering. 

Musim semi di Jerman salah satunya, terkadang di bulan April juga belum tentu sudah mulai hangat. Ada beberapa bagian yang masih bersalju namun banyak juga tanaman-tanaman yang mulai tumbuh, contohnya bunga-bunga indah yang mulai bermekaran. Musim semi saatnya berekspresi, menurut orang-orang di Jerman, mereka bisa jalan-jalan santai tanpa lagi menggunakan jaket super tebal seperti halnya di musim dingin. Kalau musim semi, sedikit lebih simple, cuaca tidak se-ekstrim musim dingin, angin sepoi-sepoi, pokoknya waktu di musim semi paling asyik untuk spazieren (jalan-jalan).

Saat di Jerman, di beberapa negara bagian, terutama di kota-kota besar. Banyak diantaranya yang mengadakan acara Frühlingsfest (festival musim semi). Acara ini biasanya diadakan karena menyambut datangnya musim semi. Di Stuttgart contohnya, saya pernah datang ke acara Frühlingsfest. Waktu itu saya excited banget, maklum baru satu bulan sampai di Jerman. Dan diajak gratisan (walaupun hanya ongkos, karena jika naik kereta ongkosnya lumayan) ke acara ini gimana nggak happy, kan?

Saturday, April 4, 2015

Kuputuskan Bangun Cinta, tak lagi Jatuh Cinta

Langbathsee, Austria

Membahas tema cinta memang tidak ada habisnya. Selalu menjadi bahan yang menarik untuk dikupas tuntas. Dari berbagai sudut pandang bisa berbeda-beda pula untuk mengartikan makna cinta yang sebenarnya. Cinta pun tak selalu hanya untuk seseorang yang sudah mengisi relung di hati *baca si doi*.  Cinta bisa ditujukan kepada siapa pun. Cinta kepada Allah sang Pencipta, Rasulullah, orang tua, suami, istri, anak, bahkan bisa kepada seseorang yang belum jelas (yang pasti bukan hantu) mungkin kelak akan menjadi pasangan hidup (ciyeeee teruntuk yang belum menikah nih dan memilih jomblo sampai dilamar atau melamar). 

Pernah jatuh cinta? Pasti jawabannya beda-beda. Mungkin mayoritas pasti sudah pernah, dong? (sok tahu banget, sih). Jatuh cinta ke siapa tuh? (kepo pula ya). Well, kalau ngomongin jatuh cinta ke lawan jenis (hmmm, mulai deh) rasanya gimana? Sampai yang bela-belain kepo isi wall Facebook si doi, atau lihat upload-an foto terbaru di Instagramnya (serius, bukan pengalaman pribadi kok, hahaha) pokoknya harus tahu berita terbaru si doi. Hmmm yang kayak gini nih, sudah kena virus merah jambu (nge-pink gitu keluar lope-lope love struck di udara, lebay!). Untuk masa puber sebenarnya ya wajar-wajar aja sih punya rasa jatuh cinta, apalagi jatuh cinta pada pandangan pertama (uhuk, uhuk!). Tapi hati-hati pandangan selanjutnya itu bukan lagi anugerah, tapi musibah. Lho, kok musibah? Soalnya virusnya sudah pasti menjalar tuh, hehehe. hee hee

Jika setelah masa puber, tapi masih jatuh cinta? Wah, ini warning disuruh nikah kayaknya (kode ini mah, hahaha). Biasanya ini dirasakan bagi yang sudah lama menjomblo, alias bertekad jomblo aja sampai pada akhirnya menikah. Yup, jadi para jomblowan/wati bertekad tanpa adanya ikatan atau status bernama pacaran. Kalau TTM (teman tapi mesra)? Hmmm, jawabannya ada dalam diri masing-masing aja, deh.