Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Sunday, December 28, 2014

Intip Dewa Yunani di Corfu Island (part 2)

Nama asli pulau Corfu sendiri adalah Kerkyra yang diambil dari nama puteri Nymph Cercyra, anaknya dewa sungai, Asopus. Dalam sejarahnya, pulau Corfu adalah pulau yang tidak pernah lepas dari penjajahan berbagai bangsa yang datang karena terpesona dengan kecantikan pulau di Yunani ini. Pada tahun 1207 hingga 1214, Corfu dijajah oleh bangsa Venesia ( kini bagian dari Italia) yang sangat banyak mempengaruhi kebudayaan di pulau Corfu, terutama dalam segi arsitektur bangunan dan tata kotanya. Meski pernah terlepas dari jajahan Venesia dan direbut oleh bangsa Inggris, Corfu kembali jatuh ke tangan Venesia pada abad ke-13. Pada penguasaan Venesia di Corfu yang kedua kali inilah, Venesia bertahan selama 4 Abad dan membangun Corfu menjadi sebuah pulau yang sangat penting dan maju perekonomiannya. Pulau ini bahkan menjadi pusat pemerintahan Venesia. 

Bisa dikatakan, penduduk Corfu ketika itu mengidentifikasikan dirinya dengan bangsa Venesia. Berbagai upaya dari bangsa-bangsa lain yang ingin merebut Corfu, telah berhasil digagalkan oleh bangsa Corfu dan Venesia, termasuk mengalahkan serangan Austria dan Turki pada abad ke-17. Keberhasilan menyelamatkan Corfu dari jajahan bangsa lain, dipercaya penduduk setempat, akibat lindungan dari dewa Santa Spyridon yang dirayakan setiap 11 Agustus sampai hari ini. Bagaimana pun, pada abad ke-18, Corfu sempat jatuh ke tangan Turki dan lalu Perancis yang masih dipimpin oleh Napoleon Bonaparte, hingga akhirnya jatuh ke bawah pengawasan Inggris (1816-1864). Pada masa pengawasan Inggris inilah, Corfu diarahkan untuk masuk kembali ke negara Yunani, dan meresmikan bahasa Yunani sebagai bahasa resmi di Corfu. Baru pada 21 Mai 1864 Corfu dan pulau-pulau di wilayah kepulauan Ionina, masuk secara resmi ke wilayah negara Yunani.

Monday, December 22, 2014

Mama, ich hab dich sehr lieb!

Mother, how are you today?
Here is a note from your daughter.
With me everything is ok.
Mother, how are you today?
Mother, don't worry, I'm fine.
Promise to see you this summer.
This time there will be no delay.
Mother, how are you today?

I found the man of my dreams.
Next time you will get to know him.
Many things happened while I was away.
Mother, how are you today?

"Mother How Are You Today" -May, Alice


Ini lagu favorit banget. Inget banget pas jaman baru masuk kuliah dan di saat momen ospek, salah satu dosen wanita menyanyikan lagu ini. Ya ampun seketika langsung nggak bisa tahan nangis. Kami para peserta ospek di kampus rata-rata orang perantau semua. Dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Baru beberapa minggu meninggalkan tanah kelahiran untuk menimba ilmu, menempuh pendidikan serta jauh dari keluarga lalu dinyanyikannya lagu ini serempak peserta ospek langsung mengingat ibunya. Dari situ lagu ini jadi andalan banget setiap saya harus pergi meninggalkan mama. Benar-benar mau tahu banget kabar dari mama hari ini. Apa yang dia masak hari ini (yang ini wajib di tanya setiap skype-an, hahaha). Apa yang dilakukan dia hari ini, pokoknya kepo banget deh (tapi cukup di dalam hati, hihihi don't tell anyone).

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah hampir dua tahun lamanya kita tak berjumpa. Sedih, sangat sedih. Semoga tahun depan kita bisa bertemu serta dapat melihat rasa kebahagiaan yang terpancar dari wajahmu. Amiinn...

Mama, engkau adalah seseorang yang menjadi anugerah terindah bagi hidup saya. Terima kasih Allah, Kau telah kirimkan seorang bidadari dunia yang cintanya berbuah surga. Itulah mengapa surga ada di bawah telapak kakimu. Karena cinta serta pengorbananmu tulus sepanjang masa hingga akhir hayat menjemputmu.

Liebe Mama,
ich möchte dir Danke sagen. Ich danke dir für deine immerwährende Fürsorge, Liebe und Wärme, dich ich nicht nur in der Kindheit genießen durfte, sondern auch heute noch als Erwachsene.
Mama, du bist nichts alles, aber ohne Dich ist alles nichts!
Du bist die beste Mama der Welt!
Nicht nur am Muttertag wollen wir daran denken. Wir wollen Tag für Tag Dir unsere Liebe schenken.
Alles Liebe zum Muttertag

Ich möchte nur sagen. Mama, ich hab dich sehr lieb!  big hug

Selamat Hari Ibu 

Gmunden, 22 Desember 2014

Salam Cinta dari Eropa love struck

Desy aL

Friday, December 19, 2014

Orang-orang ini berhati Malaikat

Kadang masih berpikir betapa baiknya Allah terhadap saya. Alhamdulillah selama hampir dua tahun hidup di Eropa saya selalu bertemu dengan orang-orang yang baik. Padahal tak jarang juga mendengar banyak yang diperlakukan buruk oleh orang asli pribumi sini atau bahkan sesama pendatang dari negara lain. Jujur, saya akan menceritakan pengalaman bertemu orang yang mungkin dikirim oleh Allah untuk membantu saya walaupun pertolongan itu bagi sebagian orang dianggap hal yang biasa. Tetapi bagi saya ini adalah hal kecil yang bermakna luar biasa. Saya menjadikan hal ini sebagai pelajaran hidup bahwa di mana pun kita berada, lakukanlah hal-hal baik yang bermanfaat untuk orang lain. Saya selalu berpikir mungkin orang yang menolong saya merupakan teguran dari Allah bahwa saya harus lebih giat lagi berbuat baik kepada orang lain. Noted!

Dulu saya takut jika pergi ke suatu negara di mana negara tersebut menjadikan saya sebagai minoritas (red: muslimah) maka saya akan diperlakukan buruk. Nyatanya sampai di sini, rasa buruk sangka serta takut itu hilang. Bayangkan banyak orang di sini yang saya tidak kenal sama sekali tetapi memiliki hati yang baik serta tulus untuk membantu.

Wednesday, December 17, 2014

Intip dewa Yunani di Corfu Island (part 1)

Yunani? Yang teringat di kepala langsung dewa-dewa ala Yunani kuno. Dalam bahasa Indonesia negara Greece di sebut dengan Yunani. Negara di daratan Eropa selatan yang dikelilingi lautan salah satunya laut Mediterania. Tentu saja banyak terdapat pulau-pulau kecil di negara ini. Salah satunya Pulau Corfu. Awalnya saya belum tahu bahwa ada nama Pulau Corfu di daratan Eropa. Berkat salah seorang teman saat libur summer tahun 2013 lalu menawarkan tiket pesawat murah ke pulau ini. Kami pun berdua berangkat ke Pulau Corfu dari bandara Berlin Schonefeld. Terbang menggunakan maskapai penerbangan murah Easyjet. Sempet deg-degan pas mau cek kabin pesawat. Tas ransel yang di bawa berat dan gede. Khawatir akan bayar lebih karena ukuran yang melebihi batas maksimum. Tapi alhamdulillah nggak overweight, hahaha.


Tiba di bandara internasional Corfu “Ioannis Kapodistrias (Capodistrias)” pada siang hari dan saya liburan pada saat musim panas dengan suhu 38-40 derajat Celcius. Kebayang kan panasnya seperti apa?
Bandar udara pulau Corfu terletak tepat di tepi laut dan sangat kecil. Mungkin seperti bandar udara Husein Sastranegara di Bandung. Tetapi ini lebih kecil sedikit dibandingkan bandar udara di Bandung. Tidak ada lorong-lorong panjang yg harus dilewati, tidak ada pertokoan dan duty free atau bahkan restoran. Saat turun dari pesawat langsung berjalan menuju bangunan mini dan langsung bertemu lingkaran hitam yang ternyata tempat pengambilan bagasi dan tersedia hanya dua tempat.
Setelah mengambil bagasi, saya dan teman langsung keluar bandara berharap pihak hostel sudah siap di sana. Ternyata saat kami telepon, pihak hostel yang memang menyediakan jasa antar jemput ke bandara ini baru saja menjemput rombongan lain dan baru akan kembali ke bandara satu jam kemudian. Alhasil saya dan teman menunggu di depan bandara sambil melihat pemandangan sopir taksi yang lalu lalang di sekitar bandara. 
Kerkyra (Corfu) Airport


Sunday, November 23, 2014

Menjama' Sholat pada Summer dan Winter di Eropa

The Cologne Central Mosque DITIB-Zentralmoschee Köln (dok.pribadi)
Selama kurang lebih hampir dua tahun lamanya tinggal di benua Eropa banyak hal baru yang saya dapat di sini. Saat awal tiba di Jerman yang pertama kali saya coba untuk cari ilmunya adalah yang berkaitan dengan ibadah. Alhamdulillah sekarang teknologi semakin canggih. Yang mempunyai smartphone sudah ada aplikasi jadwal sholat di berbagai belahan dunia. Tinggal merubah nama negara dan kota lalu langsung muncul jadwal sholat setiap harinya. Akan tetapi saat datang musim panas antara bulan Juli-Agustus, jarak waktu magrib dengan isya sangat jauh. Dua kali waktu summer saya berpuasa, waktu magrib (untuk berbuka) sekitar jam setengah 10 malam, sedangkan waktu isya sekitar jam setengah 12 malam. Jaraknya bahkan dua jam antara magrib dengan isya. Lain lagi dengan datangnya musim dingin. Saat musim dingin, jarak waktu zuhur dengan ashar sangat berdekatan. Musim dingin jatuh pada bulan November hingga Januari di mana waktu zuhur sekitar pukul 12 siang sedangkan ashar pukul setengah dua siang. 

Sunday, October 26, 2014

10 Fakta Menarik Austria

www.google.at

Setelah menulis 20 fakta unik seputar Jerman, sekarang mau berbagi 10 fakta menarik negara Austria. Di mana saat ini saya tinggal di salah satu kota kecil nan indah di Austria. So, check this out!

1. Austria, ingat bukan Australia. Banyak yang sering bingung membedakan mana negara Austria mana negara Australia (aduh, di lihat lagi bola dunianya ya, hihihi big grin). Austria itu salah satu negara di Eropa (Österreich dalam bahasa Jerman) dan Australia ya di benua Australia.

Wednesday, October 22, 2014

Baik dan Tulus

Saya masih ingat jelas wajah bapak tua yang menolong saya serta teman saya summer lalu di Cordoba. Kami berdua yang memiliki tubuh mungil membawa koper serta ransel dan tas travel yang cukup berat. Malah saat itu harus di tambah membawa galon air mineral ukuran dua liter dan kotak pizza di tangan untuk bekal perjalanan menuju Barcelona. Saat ingin naik bus kota hendak menuju stasiun, saya dan teman bingung akan naik bus yang mana (saat itu sudah rada panik karena belum booking tiket kereta menuju Barcelona serta waktu yang sangat mepet). Akhirnya kami berniat bertanya ke orang lain di sekitar centrum dekat kami menginap. Bertanyalah kami dengan bapak tua berkisar umur 60 tahun yang sedang menjinjing tas seperti hendak pulang ke rumah selepas bekerja.
"Pak, bisa bantu kami, kami hendak ke stasiun, bus no berapakah yang akan mengantar kami?" tanya kami.

Friday, September 19, 2014

20 Facts About Me

Minggu ini lagi rame banget yang upload foto diri di akun Instagram dan menceritakan 20 fakta tentang diri si pemilik akun Instagramnya. Gue mau beda, mau dituangkan di blog pribadi gue aja, soalnya panjang juga kayak nulis diary, hahaha laughing

So, this is 20 facts about me! search me

Mezquita, Cordoba, Spain 2014 (dok. pribadi)
  1. Desy Alfiana. Dulu mama bilang mau di kasih nama Dina, tapi nggak jadi, katanya lebih bagus Desy. Hahaha wave
  2. Waktu umur 5 tahun, subuh-subuh udah rapih lengkap pakai seragam TK, semangat banget mau sekolah. 
  3. Anak tunggal yang suka banget warna biru, angka tujuh, bulan Desember.
  4. Pernah kesiram air panas (untung cuma siku tangan, nggak seluruh badan) waktu mandi di bak kecil di kamar mandi rumah, mama nggak sengaja tuang airnya terlalu panas ternyata, baru mendidih booo...  crying Langsung mama bawa ke dokter, di dokter nangis tak terkira, dokter sampe nggak tahu harus ngapain, kayak orang kesurupan soalnya... Eh cuma di kasih salep... hahaha 
  5. Dari Sd sampai Smk berprestasi, hahaha pede bener yak... (ini penilaian para tetangga dan para guru, hahaha) Jaman kuliah juga sih... (nambah Pede, wkwkwkwk) batting eyelashes
  6. Pulang sekolah pas SD, harus lanjut sekolah Madrasah Diniyah selama 4 tahun, alhamdulillah lulus dengan baik.
  7. Amigos x Siempre bener-bener tontonan favorit jaman SD, sampai telat ke sekolah madrasah dan pernah bolos juga, hahaha, terus di SD main cinta-cintaan kayak pemeran amigos, hahaha tv

Saturday, July 19, 2014

Jalan-jalan Murah ke Pulau Tidung


Selamat Datang di Pulau Tidung

Pulau Tidung? Di mana tuh? Kedengarannya menarik yah, dari segi nama pulaunya. Yap, akhir-akhir ini nama pulau tersebut sudah tidak asing lagi. Khususnya bagi penggemar wisata bahari di Indonesia. Wah, ternyata ini di Indonesia lho dan tepatnya di ibukota negara kita sendiri. Bukan di Lombok, di Bali atau yang lain, tetapi di Jakarta. Wah wah, kok di Jakarta dengan kota yang padat, bisa ada pulau dengan wisata baharinya ya? thinking


Pulau Tidung adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Pulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah di pulau ini berkembang ke arah wisata bahari seperti menyelam serta penelitian terhadap terumbu karang.

Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang yang dinamakan Jembatan Cinta oleh penduduk setempat. Pulau ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat, dengan jarak tempuh kurang lebih dua jam setengah perjalanan dari Muara Angke atau Ancol dengan kapal penumpang.

Tuesday, July 15, 2014

Ramadhan kedua di Eropa

Ramadhan Mubarak ...

Alhamdulillah masih di beri kesempatan oleh Allah merasakan nikmatnya beribadah di bulan penuh rahmat dan keberkahan ini, Ramadhan 1435 H. Dan untuk kedua kalinya saya menjalani ibadah bulan Ramadhan di tanah Eropa. Tahun lalu saya berada di Jerman, berpuasa selama kurang lebih 18 jam dan untuk tahun ini sedikit berbeda. Mengapa berbeda? 

Awal Ramadhan yang jatuh pada hari Ahad, 29 Juni 2014, saya mengikuti kebijakan dari Islamisches Zentrum Wien (Pusat Islam di Vienna) yang menetapkan 1 Ramadhan pada tanggal 29 Juni 2014. Kebetulan ternyata di Indonesia pemerintah menetapkan di tanggal yang sama. Dan tepat hari itu saya akan berangkat menuju Pulau Patmos di Greece (Yunani). 

Selama dua minggu saya berada di Pulau Patmos dan harus menjalankan ibadah puasa. Namanya juga di pulau, pantai pasti tujuan utama para pelancong. Alhamdulillah memang kalau sudah niat, puasa berjalan dengan lancar. Dan sedikit berbeda dengan di Jerman maupun di Austria. Waktu puasa di Yunani sedikit lebih cepat dibandingkan dengan dua negara tersebut. Di Pulau Patmos, saya berpuasa dari jam empat pagi hingga setengah sembilan malam. Hmmm, kurang lebih 16 jam saya berpuasa dan saya hampir tiap harinya berenang di pantai, hehehe.

Godaan puasa kala itu banyak sekali, di teriknya matahari yang di mana-mana orang bebas minum dan makan, sedangkan saya harus berpuasa. Keluarga asuh saya serta keluarga besar dari mereka sangat menghormati saya yang berpuasa. Saya bersyukur dapat mengenal mereka. Walaupun mereka bukan beragama Islam, tetapi toleransi mereka sangat tinggi. Bahkan mereka rela menunggu saya dengan menunda makan malamnya hingga saya berbuka puasa dan kami pun makan malam bersama. Saya sangat tersentuh dengan toleransi mereka. Semoga mereka mendapat hidayah untuk memeluk agama Allah SWT. Aminn... 

Bagaimana dengan puasa mu kawan? Berjalan dengan lancar? Semoga lancar serta tetap semangat ibadah yang tak putus-putus di bulan penuh keberkahan ini. Tidak hanya menahan haus dan lapar, tilawah Qur'an, membaca buku Islami, berbuat baik, sedekah dan apa saja hal yang membuat diri dekat dengan Allah. 

Di pertengahan Ramadhan ini saya kembali ke Austria dan menjalankan ibadah puasa di sini. Di Austria waktu berpuasa kurang lebih sekitar 17 jam. Dan saya menjalani ibadah bulan Ramadhan dalam kesendirian tanpa keluarga di Indonesia. Saya sudah merasakan nikmatnya sahur dan berbuka sendiri tanpa hiburan acara televisi layaknya di Indonesia siaran untuk sahur serta berbuka yang beraneka ragam. Tarawih sendiri di rumah karena masjid di sini jauh dan sangat malam waktu isya yang tidak memungkinkan sekali untuk berjamaah di masjid. Hanya yang saya senangi di sini adalah tidak ada yang menjual aneka ragam makanan takjil untuk berbuka puasa. Karena jika di Indonesia sudah ramai sekali dan banyak keinginan makan ini makan itu. Di sini puasa tidak puasa juga tidak ada tukang jualan keliling kampung, hehehe. 

So, alhamdulillah saya senang berpuasa di Eropa banyak pengalaman yang saya dapatkan. Dan beruntung lah menjadi rakyat Indoenesia yang menetap di Indonesia. Waktu berpuasa tidak lama, dengan kata lain seimbang. Serta merasakan nikmatnya berkumpul bersama keluarga tercinta.

Salam Ramadhan. InshaAllah berkah Ramadhan tahun ini berlimpah ruah. Jangan lupa selalu doakan saudara sesama muslim yang sedang tertimpa musibah. Di Gaza, Palestina, Suriah, Mesir, Rohingya dan di mana pun umat Islam lainnya agar mereka selalu di lindungi oleh Allah SWT serta jika perang gugur dengan gelar syuhada. Aminn... 

Selamat menjalankan ibadah puasa.


Gmunden, Austria


Saturday, May 31, 2014

Au-pair in Austria

sumber foto : www.calypsoverlag.de
Sebelumnya tak akan pernah menyangka bahwa pada akhirnya saya harus melalui perjalanan yang baru setahun ke depan. Setelah berhasil melalui halang rintang kehidupan baru di negara yang awalnya pun saya tak pernah menyangka. Jerman, telah mengukir sejarah dalam hidup saya. Setahun sudah saya menjalani aktivitas sehari-hari di negara tersebut. Alhamdulillah saya sangat bersyukur diberi kesempatan berharga itu. Rencana tahun lalu berubah setelah menjalani rutinitas di Jerman. Dalam pikiran dan hati masih belum seimbang. Kangen Indonesia? Pasti. Kangen Jakarta? Tentu, walaupun lihat berita banyak sekali yang mengeluh bertambah parahnya kemacetan disana. Kangen rumah? Banget. Semuanya terutama keluarga sangat saya rindukan. Tapi saat detik-detik terakhir akan meninggalkan Jerman, ada keinginan lain untuk tetap berada di Eropa. Alhasil, setelah meminta restu Mama dan tentunya Allah, saya mendapat jawaban. Alhamdulillah masih diberi kesempatan menginjak tanah Eropa tahun ini. Jadi rasa rindu terhadap tanah airku Indonesia harus dibendung sejenak.

Saya pun akhirnya menggunakan jasa agen tak berbayar yang sangat terkenal bagi para aupair yang telah berpengalaman dengan situs ini atau pun yang masih berjuang mendapatkan host family. Yap, situs aupair world (www.aupairworld.net). Saya mendaftarkan diri kembali untuk mendapatkan host family di negara lain tentunya selain Jerman. Karena maksimum di suatu negara yang menerima program aupair yaitu hanya satu tahun. Saya berniat memperbaiki bahasa Jerman saya yang sangat-sangat buruk. Lho kok bisa? Kan sudah setahun di Jerman? Sayangnya waktu setahun di Jerman saya tidak memanfaatkan untuk belajar dengan baik bahasa Jerman. Sehari-hari menggunakan bahasa Inggris. Saya pun mendaftarkan data diri ke situs tersebut dan memilih negara Austria untuk tujuan homestay berikutnya. Dengan penuh keberanian, saya mencoba berkenalan dengan beberapa host family. Alhamdulillah ada satu yang ngerasa paling klop. Lalu kami pun bertukar kontak dan perlu di garis bawahi bahwa jika kita pernah aupair di Jerman apalagi kita masih stay di Jerman saat mencari host family baru di negara lain, maka lebih mudah untuk bertukar informasi. Mereka sang host family yang baru bisa langsung mengontak host family kita sebelumnya untuk bertanya tentang kepribadian kita selama di rumah.

Sedikit berbagi,  berikut berkas-berkas yang diperlukan sebagai pengajuan visa aupair di negara Austria. Memang agak berbeda dengan apply visa dari Indonesia (yang katanya berbagai sumber dari Indonesia itu lebih ribet lagi urus dokumennya).
Sumber foto: inventures.eu
negara Jerman, Austria 'sedikit' lebih tegas dan banyak persyaratan dokumen lain. Oh ya, ini persyaratan pengajuan visa langsung dari Jerman ke Austria ya, saya kurang paham jika teman-teman mengajukan permohonan visa ke kedutaan Austria di Indonesia. Dokumen yang diperlukan adalah :
  1. Polizeiliches Führungszeugnis, ini surat kelakuan baik dari polisi daerah setempat (kebetulan saya dari Jerman, jadi minta di kepolisian kota saya tinggal di Jerman). Biaya surat kelakuan baik dari kepolisian ini 13 Euro.
  2. Geburtsurkunde (certificate of birth), ini akta kelahiran yang harus diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Alhamdulillah saya dibantu calon host family saya waktu itu dalam hal ini. Tapi di Jerman ada jasa penerjemah dokumen dari bahasa Indonesia atau Inggris ke bahasa Jerman. Dan sang penerjemah asli orang Jerman yang mahir bahasa Indonesia lho. Biaya terjemahan ke sang penerjemah ini sekitar 40 Euro.  
  3. Foto diri kita yang ukurannya sesuai untuk pengajuan visa Austria. Saya datang ke foto studio dan langsung bilang mau foto untuk visa Austria. Maka petugas di studio pun sudah paham dengan ukuran foto visanya. 
  4. Paspor, ini harus bangetlah ya, dan setidaknya paspor kita masih berlaku.
  5. Visa schengen, ini visa selama tinggal di Jerman, kudu di bawa saat pengajuan visa.
  6. Au-pair Vertrag, surat kontrak au-pair. Ini calon host family langsung kirim, biasanya kita disuruh tanda tangan.
  7. Sertifikat bahasa Jerman minimal tingkat A1
  8. Krankenversicherung atau surat asuransi yang ini diurus oleh pihak calon host family ya.
  9. Surat pendaftaran diri ke AMS (Arbeitsmarktservice) yang nantinya surat ini di bawa saat pengajuan visa sebagai tanda bahwa kita terdaftar sebagai pekerja di Austria.  
  10. Uang sebesar 100 Euro untuk biaya visa.
Dokumen yang diperlukan kurang lebih seperti itu saat pengajuan visa di Austria. Proses visa sekitar dua minggu dan langsung visa Austria saya sudah selesai. Hanya saja saat itu saya hanya punya waktu sehari untuk izin pergi ke Austria dan untuk pengajuan visa saja (izin ini dari host family yang lama karena kontrak dengan host family lama belum berakhir). Maka visa Austria saya ambil ketika saya sekalian pindah ke rumah host family baru. Dan kebetulan dua hari terakhir kontrak saya sebagai aupair di keluarga lama, mereka mengizinkan saya untuk pindah ke rumah host family yang baru. Maka di tanggal terakhir masa visa saya di Jerman, saya sudah berada di Austria dan langsung mengambil visa saya yang baru. 




Mengapa saya memutuskan untuk kembali menjadi au-pair padahal banyak dari teman-teman saya yang menganjurkan saya ikutan program FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr) atau sebagai sukarelawan tahunan di berbagai lembaga sosial yang bisa kita pilih mau dimana. Tapi kok saya masih suka sebagai aupair ya, karena suka banget sama anak-anak. Walaupun bisa juga kalau mau FSJ pilih di bagian anak-anak. Dan itu tadi, bahasa Jerman saya masih kurang banget, terutama dalam percakapan. Kalau FSJ saya belum mampu cas cis cus dalam bahasa Jerman dengan baik, nah kalau aupair kan bisa ngobrol-ngobrol ringan dengan keluarga dan anak-anaknya, hehehe
hee hee

Mungkin itu singkatnya mengenai persyaratan pengajuan visa ke Austria, dengan catatan jika sebelumnya tinggal di Jerman ya. Jika ada yang belum jelas, bisa tinggalkan pesan di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat teman...happywave


Salam dari Gmunden, Austria.

Tuesday, March 4, 2014

Brugge, Venesia yang ada di Belgia

Stasiun Brugge, Belgia
Bermula dari keisengan semata mencari tiket murah, setelah uang terkuras untuk berkeliling kota Aachen, Berlin dan Paris, duit pun menipis. Apa daya, awalnya hanya ingin mengunjungi kota-kota di NRW, seperti Duisburg, Cologne dan Dusseldorf. Sepulang dari jalan-jalan di kota Paris, badan langsung minta haknya untuk istirahat. Akhirnya seharian di kosan teman tepatnya di Aachen, lalu malamnya dengan teman iseng berburu tiket kereta murah. Nggak disangka bagai mendapat rejeki yang datang secara tiba-tiba, ada tiket semurah-murahnya ke Brugge, Belgia dari Aachen untuk esok hari. Wow, mata langsung melotot, langsung booking tiket juga, dan agak sedikit ribet karena pembayaran harus dengan kartu kredit. Saya dan teman nggak punya kartu kredit, tapi memang sudah rejeki nggak akan kemana. Inget ada kakak senior di sini punya kartu kredit, langsung deh saya telepon saat itu juga. Yuhuuuu, tiket kereta Aachen-Brugge pulang pergi hanya dengan 15 Euro saja. hi..hi..hi

Karena uang benar-benar sudah diambang kerapuhan, maka saya dan teman memutuskan untuk membawa bekal untuk di perjalanan dan sampai di sana nanti. Kebetulan kami hanya beberapa jam disana, mengingat kota Brugge juga tidak seberapa besar. Maka hanya satu hari sudah cukup untuk berkeliling di kota ini. Kereta dari Aachen Hauftbahnhof pukul 11 siang dan sampai Brugge pukul 13. Perjalanan menggunakan kereta ini sekitar tiga jam dan sempat transit di stasiun Liege, Belgia. 

Di tengah keramaian The Markt

Friday, February 7, 2014

20 Fakta Unik Seputar Jerman

Selama hampir satu tahun lamanya saya tinggal di Jerman, negara maju yang penuh berbagai macam teknologi serta kedisiplinan yang teratur. Maka saya berniat berbagi pengalaman apa yang saya alami dan saya lihat langsung selama saya berada di negara ini. So, check this out. 

  1. Pertama kali mendarat di Jerman, saya tiba di bandara Internasional Frankfurt Am Main. Waktu itu kesan pertama melihat bandara ini cukup mengagumkan. Jauh beda banget sama bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Secara ini negara maju ya, yang mengagumkan itu pastinya selain bandaranya yang guedeeeeee banget, bandara ini juga sangat teratur dan nggak ribet mau cari pintu terminal berapa trus akses keluarnya yang cukup mudah untuk menemui stasiun kereta. hebat
  2. Jalan raya yang cukup teratur. Selama hampir satu tahun tinggal di sini saya nggak pernah mengalami macet total yang mengharuskan saya turun dari bis lalu jalan kaki (di Jakarta begitu soalnya sedih). Itu sama sekali nggak terjadi di sini. Semacet-macetnya kota besar pun tidak separah macetnya ibu kota Jakarta tempat di mana saya dibesarkan itu. Bukan bermaksud menjelek-jelekkan ya, tetapi hanya perbandingan dan itu sangat jauh beda. Masih tetap cinta kok sama Jakarta, hehehe. damaidamaidamai
  3. Selama mengendarai mobil di jalan raya Jerman terutama di jalan protokol yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya, layaknya jalan tol di Jakarta. Mulus, bersih, tidak berlubang, walaupun sering ada perbaikan jalan yang mengharuskan pengemudi mobil pindah jalur lain, tetapi di buat sangat teratur. Dan jika kecepatan pengendara tidak sesuai dengan peraturan yang ada di badan jalan, maka pengendara ini bisa mendapat jepretan kamera lho. Wah, bisa narsis dong, iya bisa, tapi nanti bisa kena teguran atau pun denda, karena melanggar kecepatan jarak tempuh yang tidak sesuai dengan peraturan di badan jalan. 
  4. Seminggu berada di Jerman, saya langsung menghapal tempat-tempat sampah yang berbeda-beda jenisnya. Nah, di sini banyak macam tong sampah. Warna biru untuk kertas, warna coklat untuk sampah yang bisa di daur ulang, warna kuning untuk kemasan, seperti plastik, serta warna hitam untuk sampah dari sisa dapur. Banyak kan? 
    tong sampah depan rumah
  5. Makanan murah tapi juga mengenyangkan perut, apalagi untuk ukuran dompet mahasiswa mahasiswi Indonesia, Doner Kebab jawabannya. Kalau kebab di Indonesia tuh tipis dan isinya yang sedikit, beda banget sama di Jerman. Di Jerman, Doner Kebab favorit banget, harga murah terjangkau plus porsinya yang gede, bisa kenyang seharian. Rotinya aja gede, belum lagi isi dalemnya yang hampir meluap saking banyaknya. Enak banget deh Doner Kebab. ngilerngilerngiler

Friday, January 31, 2014

Maaf, kata yang memiliki segudang makna

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya saling berinteraksi satu dengan lainnya. Dalam interaksi tersebut, manusia di balik kesempurnaannya sebagai makhluk Allah, masih banyak juga kelemahan yang dimiliki. Salah satunya berbuat kesalahan, baik itu disengaja maupun tidak. Dari segala kesalahan yang kita perbuat, terkadang ada orang yang merasa terluka di hatinya jika kita berbuat salah dengannya. Ini dapat berdampak buruk walaupun hanya sebatas kesalahan kecil, tetapi bisa membuat jarak besar dalam hubungan antar personal. Lalu sudahkah kita melakukan permintaan maaf atas apa yang telah kita perbuat? Atau menyadari kesalahan yang kita perbuat dan segera introspeksi diri ini? Apakah maaf terbesit dari hati kita sendiri? Mengapa kata maaf itu sulit sekali untuk diucapkan? Mari tanyakan di hati kita masing-masing sebagai bahan renungan. 

Terkadang, rasa bersalah yang menyelimuti diri membuat hati ini merasa tidak tenang. Ada sesuatu yang mengganjal. Jika kita sakit, maka penawar rasa sakit itu biasanya dengan minum obat. Begitu pun dengan kesalahan, maaf adalah obat yang mujarab untuk meredam suatu permasalahan. Asalkan memang kata maaf itu terucapkan dengan rasa hati yang ikhlas. Tetapi kadang begitu sulit maaf itu terucapkan. Kita merasa malu atau gengsi untuk mengatakan maaf lebih dulu. Walaupun sulit, baiknya harus mencoba melatih diri serta membiasakan untuk memulai hal ini dengan bersikap rendah hati. Ingat rendah hati, bukan rendah diri. Setelah terbiasa dengan rendah hati ini, maka kata maaf sangat mudah terucapkan. Insya Allah.

Lalu, pikirkan kembali apa yang telah kita perbuat. Introspeksi diri merupakan hal yang baik untuk mengetahui kesalahan apa yang sudah kita lakukan. Ketika kita sudah merasakan adanya kesalahan dalam diri kita, maka dengan mudah kata maaf akan terucap. Diri ini seakan harus meminta maaf kepada orang-orang terdekat. Inisiatif itu muncul dengan sendirinya. Beberapa hari yang lalu, tidak tahu apa yang saya pikirkan. Tetapi, dalam diri ini merasa ada yang mengganjal. Lalu terbesit apa salahnya jika saya mengucapkan maaf. Pastinya ada rasa salah yang saya perbuat dengan teman-teman saya. Tho kata ini gratis diucapkan dan apa yang saya rasakan ketika kata itu terucap? Hati ini berkata salah satu bebanmu telang hilang atas ucapan maafmu itu. Masya Allah, indah sekali bukan? Selebihnya, tergantung dari sang pemberi maaf apakah mau memaafkan atau tidak. Namun, bagaimana pun respon orang tersebut nantinya, kita tidak boleh takut dan menunda-nunda untuk meminta maaf. 

Kata maaf dikalangan umat muslim terutama di Indonesia, biasanya identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Saat saya melakukan permohonan maaf pun banyak yang merespon hal itu semacam Lebaran. Maaf dengan satu kata itu, tidak harus diucapkan hanya pada saat momen Lebaran saja, tetapi seperti di atas, saat kita sudah merasa bersalah, maka cobalah untuk segera meminta maaf. Maaf kata yang memiliki segudang makna, sungguh indah dapat mengobati luka dalam rongga jiwa. Maka jangan malu serta ragu untuk mengatakan maaf.

Ya Allah,
Ketika aku melakukan kesalahan kepada orang lain, anugerahkanlah aku kekuatan untuk meminta kemaafan,
Manakala di waktu orang melakukan kesalahan kepadaku, anugerahkanlah aku kekuatan untuk memberi kemaafan.
(kata-kata ini saya kutip dari frandafashion.com)

"Sesungguhnya dibalik kata MAAF, ada janji untuk lebih baik dan tak mengulangi KESALAHAN yang sama". (anonim)

Maaf, jika selama ini saya menulis di blog pribadi ini banyak kesalahan. Kesempurnaan hanya milik Allah semata, dalam diri saya banyak sekali kesalahan. Mohon maaf sekali lagi kepada pembaca blog saya ini. Terima kasih :)

Desy yang mempunyai banyak kesalahan dan mengharap diberikan pintu maaf, 
Albstadt, Germany

Wednesday, January 29, 2014

Meine Freunde in Sprachkurs

Secara tiba-tiba terbesit mau menceritakan pengalaman saya ikut kursus bahasa Jerman di salah satu lembaga bahasa di kota sekarang saya tinggal, Albstadt, Jerman. Sekitar bulan April 2013 lalu, orang tua asuh saya di Jerman mendaftarkan saya di sekolah bahasa Jerman. Saya senang sekali, karena bisa belajar bahasa di negaranya langsung dengan pengajar yang benar-benar asli orang Jerman tentunya. Selain itu, biaya kursus disini gratis, biaya kursus ini ditanggung oleh orang tua asuh saya. 

Awal masuk, ternyata saya sudah telat atau tertinggal pelajaran. Ternyata kursus itu sudah di mulai awal bulan Maret. Saya kebetulan mendarat di Jerman akhir Maret. Jadi mau nggak mau kan masuk kursusnya ya bulan April. Tetapi itu tak mengapa, ternyata banyak juga yang telat masuk. Hari pertama saya sempat diantar oleh ibu asuh saya. Maklum saya belum tahu tempatnya dan belum mengerti nanti bagaimana disana. Sesampainya di tempat kursus, sudah ada beberapa orang yang menunggu untuk masuk kelas. Lalu saya berkenalan dengan mereka. Salah satu berasal dari Georgia dan satunya berasal dari Rusia. Ternyata mereka bilang bahasa percakapan saya sudah bagus. Padahal saya masih a i u e o deh kalau ngomong. Tetapi mereka paham dan kami langsung asyik mengobrol kala itu. 

Lalu selama kurang lebih tiga bulan, saya kursus bahasa yang tempatnya di sebuah sekolah bernama Real Schule, Albstadt. Tempat kursus itu menggunakan gedung sekolah tingkat menengah pertama (SMP) jika di Indonesia. Saya senang bisa berkenalan dengan teman-teman les yang dari berbagai negara itu. Kami sama-sama menuntut ilmu bahasa Jerman. Dan jika membuat sebuah dialog percakapan itu yang saya sukai. Karena kami selalu lucu jika berbicara, karena masih menggunakan aksen dari negara kita masing-masing. Teman saya di kelas bahasa ini sekitar delapan orang. Mereka selain dari Georgia dan Rusia, ada yang berasal dari Ghana, Yunani, Peru dan Spanyol. Lucunya, karena saya yang mempunyai body mungil di antara mereka, mereka mengira saya berumur 17 tahun. --_--
mich und meine freunde in Sprachkurs

Setelah tiga bulan lamanya, tidak terasa kursus pun berakhir. Saya lupa bahwa hari itu hari terakhir kita kursus untuk level itu. Kalau saya ingat, pasti saya akan mengusulkan ide untuk bertukar hadiah. Tetapi karena saya benar-benar lupa, maka hal itu tidak terlaksana. Alhasil kami hanya bisa foto bersama. Dari semua yang mengikuti kursus untuk level ini, tidak banyak yang akan melanjutkan ke level berikutnya. Banyak dari mereka yang sudah pindah ke kota lain. Maka kami pun hanya bisa bertegur sapa melalui media sosial. Terakhir, kemarin tanggal 28 Januari 2014, saya mengunjungi salah satu teman yang memang tinggal tidak jauh dari kediaman saya. Dia berasal dari Ghana dan menikah dengan lelaki Jerman dan baru saja dikaruniai seorang putri. Jadi kemarin saya berkunjung ingin melihat bayinya dan bersilaturahmi dengannya.
me with my friend from Ghana n her baby


Senang bisa berkenalan dan berteman dengan orang yang negara, bangsa, suku, agama, bahasa serta budayanya berbeda dengan kita. Sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an :
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal..."
(Q.S Al Hujurat 49 : 13)
"Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu, dan kulitmu. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui". (Q.S Ar Ruum : 22)

Albstadt, Germany

Saturday, January 25, 2014

Bonjour Paris ^^

Hari kedua di Paris, saya dan kawan berencana mengunjungi Disneyland serta keliling Eiffel di siang hari. Karena kami sebelumnya pulang larut, jadi badan masih yang capek dan kurang fit. Tapi tetap tak menghalangi niat kami keliling dong, tetap semangat!. Sekitar pukul 07.30 kami bergegas untuk sarapan dan siap-siap sekalian untuk check-out dari hotel juga. Ya, kami memang hanya semalam menginap, karena malam hari ini langsung balik ke Aachen. Makanya hari terakhir di Paris jadi nggak akan disia-siakan. 

Setelah sarapan, saya dan teman langsung ke bis tur untuk meletakkan koper. Karena nggak mungkin kami bawa-bawa koper untuk jalan-jalan. Trus niat kami ke Disneyland bukan untuk masuk ke arena bermain. Tetapi cuma mau foto-foto di depan Theme Parknya aja, (dasar ya, nggak mau rugi, hahaha). Soalnya itu kan cuma tempat main-main seperti Dufan di Jakarta. Jadi nggak masalah deh nggak masuk juga, tho yang penting bisa foto-foto di depan pintu masuknya. 

Saat mau meletakkan koper, kami tanya juga ke pihak tur, bisa nggak kami numpang samapi depan pintu masuk Disneyland. Eh ternyata mereka minta pembayaran sebesar 7 Euro. Ya ampun komersil banget kan nih agen tur. Padahal itu bis tur kami yang tujuan pagi itu juga mau ke Disneyland. Setelah kami pikir-pikir, kami memutuskan nggak ikut rombongan bis tur kami, jadi kami pisah. Dan nanti malam kami harus kumpul bareng rombongan di tempat jadwal tur terakhir yaitu di tempat Bootsfahrt. 

Jadi saya dan teman harus jalan lagi nih ke stasiun metro terdekat dengan hotel menuju Disneyland. Nama stasiun metro yang terdekat dengan hotel kami adalah La Defense. Dan alhamdulillah karena mesin tiketnya rusak, ternyata saat tahun baru dari tadi malam sampai hari ini tanggal 1 Januari tiket untuk semua transportasi di Paris gratis. Jadi kami bebas deh keluar masuk tanpa beli tiket. Alhamdulillah nggak bareng tur bis kami, karena kalau kami tadi pilih ikut rombongan kena bayar 7 Euro. Sedangkan ini gratis, tis, tis. Kami lihat disitu setelah naik metro harus naik kereta beneran. Maksudnya bukan kereta metro, tapi kereta biasa. Tibalah kami di stasiun kereta Nation Station dan harus menggunakan RER A line A menuju Marne-laVallee. Perjalanan dari kota Paris menuju Disneyland menggunakan RER A ini sekitar 35 menit. 

Pukul 11.00 kami sampai di Disneyland Paris. Lalu apa yang kami lakukan? Kami cuma foto-foto di sekeliling area pintu masuk Disneyland sama lihat-lihat pengunjung yang antri di pintu masuk, hahaha. Tapi yang penting kan sudah pernah kesana dan ada gambarnya. Masalah main di dalam theme parknya mah urusan belakang. So, we have fun here!.

Tahun Baru-an di Eiffel

Setelah menjelajah kota Pak Habibie di Aachen dan ibukota Jerman, Berlin, lalu saya melanjutkan perjalanan ke ibukota Perancis, Paris. Ya, setelah melewati banyak problem dalam pemesanan tiket, akhirnya saya berangkat ke Paris juga. Hari itu tanggal 30 Desember 2013 bertepatan dengan hari ulang tahun saya, hehehe, saya dan teman yang di Aachen sudah menyiapkan bekal makanan untuk kegiatan jalan-jalan kami di Paris. Ya, kami kali ini ingin berhemat, karena sudah memakan biaya yang cukup banyak di Berlin. Kebetulan kami yang memesan tiket tur ke Paris bersama agen tur yang bernama Mango Tours (ini agen tur di Jerman) harus kumpul di sebuah Tankstelle (pombensin) Shell di Eckenerstrasse 2, Aachen pada pukul 01.45 dini hari berarti sudah masuk tanggal 31 Desember 2013. 

Sekitar pukul 00.45 kami berdua bergegas ke tempat kumpul tur itu. Cuaca dingin yang sampai menusuk ke tulang tak mengurungkan niat kami (ya iyalah kita udah beli tiket gitu lho, trus ke Paris pula). Kami menuju Haltestelle (halte bis) dan menunggu beberapa menit bis untuk tujuan ke Tankstelle itu. Jalanan sepi sekali, kami berdua seperti anak hilang, bawa koper, bawa ransel, kecil-kecil pula badannya, tengah malam berkeliaran, hahaha. Bis pun datang, kami langsung naik, ternyata banyak juga yang masih naik bis, saya kira hanya kami berdua yang akan keluar tengah malam kayak gitu, tahunya banyak juga orang yang masih melakukan aktivitas. Sekitar 15 menit perjalanan, kami sampai di Tankstelle dan karena udara sangat dingin, kami mencari tempat hangat untuk menunggu. Ternyata hanya ada toilet, tapi nggak mungkin juga berdiam diri di toilet terus. Sudah banyak juga rombongan yang ikut tur berdatangan ke Tankstelle ini. Nggak lama datang beberapa bis, kami kira bis yang tur dari travel itu nggak banyak, tapi ternyata banyak juga. Dan nggak hanya ke Paris tujuannya, ada yang ke London juga. Kami berdua bener-bener udah kayak anak hilang deh. Yang menggunakan jilbab hanya kami berdua, body kami kecil, pokoknya teridentitas banget deh kami tuh. Kami bingung nih, bis untuk Silvester Tour 3 (nama paket tur kami) kok nggak muncul-muncul? Bis yang lain udah pada bermunculan dan rombongan sudah siap-siap berangkat. Kami berdua sudah mulai was-was dan tanya ke petugas turnya juga. Akhirnya bis kita datang juga. Trus cuma di cek nama aja sama di tiket kami, langsung deh naik ke bis. Kalau boleh jujur, dari semua bis yang tadi parkir untuk tur, bis kami aja yang jelek dan nggak banget deh. 

Mulai perjalanan menuju Paris, karena tengah malam juga, yang pasti kami berdua langsung tepar, alias tidur di bis. Dari semua yang ikut tur ini, mayoritas pergi bareng pasangannya, alias pacar. Ada sih yang kayak saya juga, teman, cewek dengan cewek. Tapi kebanyakan ya bareng sama pacarnya. Sekitar pukul 05.30 pagi kami sampai di sebuah pemberhentian ada restoran dan toilet. Kami sudah sampai di perbatasan kota Paris, mungkin sekitar 2 jam lagi kami akan sampai di Paris. Lalu saya dan teman langsung ke toilet dan alhamdulillah belum penuh toiletnya. Karena setelah kami selesai dari toilet itu yang antri panjang banget, mirip antrian audisi Idol mungkin, hehehe. Trus bingung mau ngapain, mau tidur lagi balik ke bis, eh bisnya di kunci, trus kami membawa bekal di setiap ransel masing-masing, jadi alhamdulillah kami langsung makan bekal di bawah pohon dan itu masih pagi buta, masih gelap banget. Nggak lama lagi asyik makan, hujan turun, awalnya masih gerimis, karena takut lebat, kami langsung lari ke dalam restoran untuk berteduh. Ternyata hujannya lumayan lebat juga. Sekitar pukul 06.30 kami langsung menuju bis dan bersiap melanjutkan perjalanan.