Nama asli pulau Corfu sendiri adalah Kerkyra yang diambil dari nama puteri Nymph Cercyra, anaknya dewa sungai, Asopus. Dalam sejarahnya, pulau Corfu adalah pulau yang tidak pernah lepas dari penjajahan berbagai bangsa yang datang karena terpesona dengan kecantikan pulau di Yunani ini. Pada tahun 1207 hingga 1214, Corfu dijajah oleh bangsa Venesia ( kini bagian dari Italia) yang sangat banyak mempengaruhi kebudayaan di pulau Corfu, terutama dalam segi arsitektur bangunan dan tata kotanya. Meski pernah terlepas dari jajahan Venesia dan direbut oleh bangsa Inggris, Corfu kembali jatuh ke tangan Venesia pada abad ke-13. Pada penguasaan Venesia di Corfu yang kedua kali inilah, Venesia bertahan selama 4 Abad dan membangun Corfu menjadi sebuah pulau yang sangat penting dan maju perekonomiannya. Pulau ini bahkan menjadi pusat pemerintahan Venesia.
Bisa dikatakan, penduduk Corfu ketika itu mengidentifikasikan dirinya dengan bangsa Venesia. Berbagai upaya dari bangsa-bangsa lain yang ingin merebut Corfu, telah berhasil digagalkan oleh bangsa Corfu dan Venesia, termasuk mengalahkan serangan Austria dan Turki pada abad ke-17. Keberhasilan menyelamatkan Corfu dari jajahan bangsa lain, dipercaya penduduk setempat, akibat lindungan dari dewa Santa Spyridon yang dirayakan setiap 11 Agustus sampai hari ini. Bagaimana pun, pada abad ke-18, Corfu sempat jatuh ke tangan Turki dan lalu Perancis yang masih dipimpin oleh Napoleon Bonaparte, hingga akhirnya jatuh ke bawah pengawasan Inggris (1816-1864). Pada masa pengawasan Inggris inilah, Corfu diarahkan untuk masuk kembali ke negara Yunani, dan meresmikan bahasa Yunani sebagai bahasa resmi di Corfu. Baru pada 21 Mai 1864 Corfu dan pulau-pulau di wilayah kepulauan Ionina, masuk secara resmi ke wilayah negara Yunani.