Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Friday, January 31, 2014

Maaf, kata yang memiliki segudang makna

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya saling berinteraksi satu dengan lainnya. Dalam interaksi tersebut, manusia di balik kesempurnaannya sebagai makhluk Allah, masih banyak juga kelemahan yang dimiliki. Salah satunya berbuat kesalahan, baik itu disengaja maupun tidak. Dari segala kesalahan yang kita perbuat, terkadang ada orang yang merasa terluka di hatinya jika kita berbuat salah dengannya. Ini dapat berdampak buruk walaupun hanya sebatas kesalahan kecil, tetapi bisa membuat jarak besar dalam hubungan antar personal. Lalu sudahkah kita melakukan permintaan maaf atas apa yang telah kita perbuat? Atau menyadari kesalahan yang kita perbuat dan segera introspeksi diri ini? Apakah maaf terbesit dari hati kita sendiri? Mengapa kata maaf itu sulit sekali untuk diucapkan? Mari tanyakan di hati kita masing-masing sebagai bahan renungan. 

Terkadang, rasa bersalah yang menyelimuti diri membuat hati ini merasa tidak tenang. Ada sesuatu yang mengganjal. Jika kita sakit, maka penawar rasa sakit itu biasanya dengan minum obat. Begitu pun dengan kesalahan, maaf adalah obat yang mujarab untuk meredam suatu permasalahan. Asalkan memang kata maaf itu terucapkan dengan rasa hati yang ikhlas. Tetapi kadang begitu sulit maaf itu terucapkan. Kita merasa malu atau gengsi untuk mengatakan maaf lebih dulu. Walaupun sulit, baiknya harus mencoba melatih diri serta membiasakan untuk memulai hal ini dengan bersikap rendah hati. Ingat rendah hati, bukan rendah diri. Setelah terbiasa dengan rendah hati ini, maka kata maaf sangat mudah terucapkan. Insya Allah.

Lalu, pikirkan kembali apa yang telah kita perbuat. Introspeksi diri merupakan hal yang baik untuk mengetahui kesalahan apa yang sudah kita lakukan. Ketika kita sudah merasakan adanya kesalahan dalam diri kita, maka dengan mudah kata maaf akan terucap. Diri ini seakan harus meminta maaf kepada orang-orang terdekat. Inisiatif itu muncul dengan sendirinya. Beberapa hari yang lalu, tidak tahu apa yang saya pikirkan. Tetapi, dalam diri ini merasa ada yang mengganjal. Lalu terbesit apa salahnya jika saya mengucapkan maaf. Pastinya ada rasa salah yang saya perbuat dengan teman-teman saya. Tho kata ini gratis diucapkan dan apa yang saya rasakan ketika kata itu terucap? Hati ini berkata salah satu bebanmu telang hilang atas ucapan maafmu itu. Masya Allah, indah sekali bukan? Selebihnya, tergantung dari sang pemberi maaf apakah mau memaafkan atau tidak. Namun, bagaimana pun respon orang tersebut nantinya, kita tidak boleh takut dan menunda-nunda untuk meminta maaf. 

Kata maaf dikalangan umat muslim terutama di Indonesia, biasanya identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Saat saya melakukan permohonan maaf pun banyak yang merespon hal itu semacam Lebaran. Maaf dengan satu kata itu, tidak harus diucapkan hanya pada saat momen Lebaran saja, tetapi seperti di atas, saat kita sudah merasa bersalah, maka cobalah untuk segera meminta maaf. Maaf kata yang memiliki segudang makna, sungguh indah dapat mengobati luka dalam rongga jiwa. Maka jangan malu serta ragu untuk mengatakan maaf.

Ya Allah,
Ketika aku melakukan kesalahan kepada orang lain, anugerahkanlah aku kekuatan untuk meminta kemaafan,
Manakala di waktu orang melakukan kesalahan kepadaku, anugerahkanlah aku kekuatan untuk memberi kemaafan.
(kata-kata ini saya kutip dari frandafashion.com)

"Sesungguhnya dibalik kata MAAF, ada janji untuk lebih baik dan tak mengulangi KESALAHAN yang sama". (anonim)

Maaf, jika selama ini saya menulis di blog pribadi ini banyak kesalahan. Kesempurnaan hanya milik Allah semata, dalam diri saya banyak sekali kesalahan. Mohon maaf sekali lagi kepada pembaca blog saya ini. Terima kasih :)

Desy yang mempunyai banyak kesalahan dan mengharap diberikan pintu maaf, 
Albstadt, Germany

2 comments:

  1. Hallo desy. Nice blog! Apakabar? Perkenalkan aku Tya.. ak baru pindah ke Albstadt dan nyari kenalan org indonesia... km masih tgl d sini ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo mbak Tya. Danke. Alhamdulillah baik. Wah, wirklich? Di sebelah mana Albstadtnya mbak? Ada fb ga? Bisa add fb desy ada di blog ini juga :)

      Delete