 |
Stasiun Brugge, Belgia |
Bermula dari keisengan semata mencari tiket murah, setelah uang terkuras untuk berkeliling kota Aachen, Berlin dan Paris, duit pun menipis. Apa daya, awalnya hanya ingin mengunjungi kota-kota di NRW, seperti Duisburg, Cologne dan Dusseldorf. Sepulang dari jalan-jalan di kota Paris, badan langsung minta haknya untuk istirahat. Akhirnya seharian di kosan teman tepatnya di Aachen, lalu malamnya dengan teman iseng berburu tiket kereta murah. Nggak disangka bagai mendapat rejeki yang datang secara tiba-tiba, ada tiket semurah-murahnya ke
Brugge,
Belgia dari Aachen untuk esok hari. Wow, mata langsung melotot, langsung
booking tiket juga, dan agak sedikit ribet karena pembayaran harus dengan kartu kredit. Saya dan teman nggak punya kartu kredit, tapi memang sudah rejeki nggak akan kemana. Inget ada kakak senior di sini punya kartu kredit, langsung deh saya telepon saat itu juga. Yuhuuuu, tiket kereta Aachen-Brugge pulang pergi hanya dengan 15 Euro saja.

Karena uang benar-benar sudah diambang kerapuhan, maka saya dan teman memutuskan untuk membawa bekal untuk di perjalanan dan sampai di sana nanti. Kebetulan kami hanya beberapa jam disana, mengingat kota Brugge juga tidak seberapa besar. Maka hanya satu hari sudah cukup untuk berkeliling di kota ini. Kereta dari Aachen Hauftbahnhof pukul 11 siang dan sampai Brugge pukul 13. Perjalanan menggunakan kereta ini sekitar tiga jam dan sempat transit di stasiun Liege, Belgia.
 |
Di tengah keramaian The Markt |
Sesampainya di stasiun kereta kota Brugge, kami sempat membeli peta. Karena ini pertama kalinya kami ke kota ini dan benar-benar belum tahu akan kemana saja. Akhirnya kami memutuskan untuk naik bus ke pusat kota, yaitu
The Markt atau
Market Square. Tiket bus cukup murah, hanya 1,5 Euro sekali jalan.
The Markt memiliki ikon kota Brugge yaitu bangunan tua dengan jam raksasa yang menghiasi menara di atasnya. Menara ini di sebut
The Belfry atau menara lonceng. Ternyata jarak stasiun ke pusat kota cukup dekat dan banyak orang yang
lalu lalang juga di sekitar. Karena ini pusat kota dan
shopping centre,
maka di kanan serta kiri jalan banyak sekali berbagai toko,
cafe serta restoran, mulai toko
souvenir,
fashion hingga coklat khas Belgia tentunya.
 |
The Belfry |
 |
Dokar di The Markt |
|
Brugge indah banget, terutama adanya kanal-kanal penghubung kota mirip di kota Venesia, Italia. Ada beberapa perahu yang akan berkeliling kanal tersebut. Sayangnya, saat saya datang, perahu sedang tidak beroperasi. Karena cuaca yang sangat dingin, memang musim dingin, sekitar 2 derajat. Padahal saya ingin sekali coba naik perahu dan berkeliling kota Brugge melewati kanal-kanalnya. Saya sarankan jika ingin ke Brugge saat musim panas. Pasti sangat indah panoramanya serta bisa merasakan naik perahu.
 |
kanal |
 |
Sepeda ontel yang masih tren |
 |
salah satu cafe yang memiliki bangunan unik ^^ |
Kota ini juga masih bernuansa klasik sekali. Suasana Eropa kuno masih sangat terasa. Bisa dilihat dari bangunan-bangunan khas Eropa kuno serta jembatan-jembatan kanal yang menjadi penghubung kota. Ini menambah keindahan kota kecil di Belgia. Sayang, perjalanan di Brugge sangat singkat. Mengingat cuaca yang kurang bagus, dingin plus angin kencang saat itu, anginnya benar-benar seperti angin puting beliung. Maka sekitar pukul 17 saya dan teman harus kembali ke stasiun Brugge menuju Aachen.
Walaupun menjelajah Brugge dengan waktu yang singkat, tetapi itu sangat berkesan. Mengingat keindahan serta membuat kesejukan mata ini memandang panorama kota berparas Venesia ini. Belum sempat berkunjung ke kota Venesia asli, Brugge saya rasa menjadi alternatif lain.
Salam Cinta dari Eropa

No comments:
Post a Comment