Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Monday, March 16, 2015

B a h a g i a itu S e d e r h a n a


"Do one thing every day that makes you happy." -- unknown

Definisi bahagia menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Ya, saat di mana hati merasa gembira tanpa beban di dalamnya.

Lalu benarkah bahagia itu sederhana?

Menurut saya pribadi, sederhana sekali jika kita ingin merasa bahagia bahkan bisa didapatkan setiap harinya. Masa? Tentu bisa sekali. Bagaimana caranya?
Intinya harus menjadi pribadi yang bersyukur. Bisa menerima apa pun yang terjadi serta merasa puas apa pun yang dihasilkan. 

Saya pernah membaca suatu kisah di mana seorang tukang becak merasa sangat bahagia dengan profesinya tersebut. Setiap hari dia harus mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Hasil jerih payah sebagai tukang becak tidaklah banyak namun baginya sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Rasa berkecukupan yang ada dalam hatinya ternyata membuat dirinya sangat bahagia. Tidak mengeluh dengan keadaan namun tetap berusaha mencari rezeki dengan cara yang halal. Bahkan dari hasil mengayuh becaknya, tukang becak tersebut selalu berusaha untuk bersedekah. Dia membuat program setiap hari Jumat akan memberi tumpangan gratis kepada penumpangnya. Sampai pada suatu hari tentunya di hari Jumat, ada seorang lelaki pekerja yang menumpang di becaknya. Saat ingin membayar, sang tukang becak tidak menerima ongkos dari penumpangnya. Lelaki pekerja kantoran tampak bingung, lalu bertanya mengapa tukang becak ini tidak ingin dibayar olehnya. Tukang becak menjawab bahwa dirinya ikhlas karena sudah menjadi hal rutin setiap Jumat tidak mengambil ongkos dari para penumpangnya alias berniat sedekah. Masya Allah mulia sekali hati sang tukang becak. 

Lelaki pekerja juga bertanya apakah istri serta anak-anak di rumah rela bahwa tiap Jumat tidak membawa pulang nafkah. Tukang becak menjawab dengan yakin bahwa istri dan anak-anaknya sudah turut ikhlas. Jumat pekan selanjutnya lelaki pekerja kembali menjadi penumpang tukang becak ini. Lagi-lagi tidak mau dibayar. Lelaki pekerja sangat terinspirasi dari tukang becak ini karena sangat ikhlas terhadap penumpangnya dengan niat sedekah setiap Jumat. Lalu lelaki ini memberikan tabungan haji kepada tukang becak beserta istri dan anak-anaknya. Sebagai rasa terima kasih karena telah mengingatkan akan pentingnya bersedekah. Dan lelaki pekerja ini belajar dari seorang tukang becak karena keikhlasannya bersedekah. Masya Allah.

Tukang becak dengan segala kesederhanaannya dan merasa cukup dengan apa yang diterimanya bahkan masih bisa bersedekah. Namun bagi tukang becak itu adalah hal yang membuat diri serta keluarganya bahagia. Dengan ide tersebut (bersedekah tiap Jumat dengan memberikan tumpangan gratis) menurutnya adalah kebahagiaan dan itu sangat sederhana. Hasil ketulusan hati untuk bersedekah dibalas langsung oleh Allah dan dipersilakan oleh Allah untuk mengunjungi rumahnya (dengan beribadah haji) lewat orang lain. Sungguh, balasan Allah terhadap orang-orang yang ikhlas serta sabar.

Hal lain yang menurut saya bahagia dan itu sederhana. Berkumpul dengan orang-orang tercinta di rumah dengan agenda yang bermanfaat untuk menambah rasa kasih sayang di antara keluarga juga menjadi salah satu kebahagiaan. Mungkin banyak yang salah seorang anggota keluarganya sibuk dan jarang berkumpul. Tapi jika semua berkumpul, bercerita bersama, maka semuanya akan terasa indah dan bahagia. Teringat dengan kisah saya sendiri. Saya sangat terharu dan bahagia ketika salah satu adik asuh saya yang biasanya nakal dan susah diatur, tiba-tiba dia memberikan saya kue berbentuk hati dan bertuliskan danke (terima kasih). Hati saya langsung tersentuh bahkan ingin menitikkan air mata karena terharu atas apa yang dia perbuat. Saya merasa bahagia, sangat bahagia dengan apa yang saya alami walaupun hal tersebut sangat sederhana, tapi menurut saya itu bermakna sekali. 

Dari hal-hal yang kecil dan sederhana bisa memberikan dampak yang besar. Dalam hal positif tentunya dan hasilnya memiliki makna yang luar biasa. Jika rasa cukup serta puas yang ada, saya yakin kita semua akan merasa bahagia. Bersyukur apa yang dimiliki saat ini merupakan kunci utama. Jika nafsu tak terkendalikan, ingin ini, ingin itu dan banyak lainnya, lalu apa yang ingin dicari selanjutnya? Manusia (termasuk saya pribadi) memang kurang puas terhadap apa pun, ingin lebih dari yang saat ini dimiliki. Namun alangkah lebih baiknya merasa berkecukupan atas apa yang Allah berikan. Insya Allah bahagia pun diraih tanpa harus selalu memuaskan nafsu di hati. Karena bahagia itu pun hanya kita sendiri yang bisa menilai. Bahagia dengan cara yang berbelit-belit atau bahagia dengan cara sederhana. 

#selfreminder

Gmunden, 16 Maret 2015

No comments:

Post a Comment